Friday 3 February 2012

Maka Sejenak Mengertilah

".... Bisa membuatmu mengerti. Membuat aku bermakna di hatimu, di matamu, Sayang" - D'masiv

Sudah terlalu banyak waktu yang kita lewati bersama. Sudah terlalu banyak tawa yang kita derai. Segala kasih sayang dan cinta pun mewarnai kisah kita. Namun tak ada sebuah hubungan yang tak berbatu. Cucur air mata dan segala macam bentuk perkelahian pun sudah kita lakoni. Maka Sayang, sejenak mengertilah, tak ingin aku melihat awan tebal abu-abu di akhir kisah ini, dan yakin ku pun kau tak ingin.

Masih berbekas perkelahian singkat terakhir kita. Pemicu utamanya masih tetap sama seperti yang sudah-sudah: tuntutan-ku atas perhatianmu yang tersendat-sendat. Kali ini akan kubuat singkat, Sayang. Agar dapat dimengerti dalam sekejap mata.

Mungkin kamu memang orang yang cepat bosan akan sesuatu yang monoton. Dan mungkin benar bila kisah kita ini masuk dalam golongan hal-hal yang kamu sebut monoton. Semua pesan singkat kita, semua mention twitter-ku ke kamu, semua perbincangan telepon kita, dan semua usaha kita untuk tetap saling menjaga komunikasi. Seperti kata Dewi Persik, mungkin kita sudah bukan pasangan yang hubungannya harus dipenuhi dengan berbagai macam gombalan atau message bbm yang selalu mengingatkan untuk makan dan ucapan selamat tidur. Kita sudah bukan anak kecil yang masih belum paham akan jam makan dan jam tidur.
Namun Sayang, sejenak mengertilah, terkadang aku masih belum bisa menyadari bahwa aku sudah harus diperlakukan secara dewasa.

Semua kesibukanmu..
Segala tuntutanku..
Menimbulkan semacam rasa tak adil di benakku.


Menghasilkan sejuta tanya yang sama:
"Adakah aku di hatimu? Adakah aku di otakmu?"

Seluruh aksi ngambek-ku dan tangisku..
Semua pembelaanmu dan aksi rujuk kita..
Mengembalikan kita kepada hubungan monoton yang mungkin saja sebenarnya kita benci.

Maka Sayang, sejenak mengertilah...
Biarkan sebentar kita ubah hubungan kita yang statis ini...
Supaya aku dan kamu tidak membenci hubungan ini, yang melibatkan hatimu dan hatiku.

Maka Sayang, sejenak mengertilah....
Biarkan aku beranjak sementara dari kehidupanmu.
Berhenti memisuh di recent updates bbm-mu...
Mem-PING!!! kamu..
Menelepon kamu...
Atau berkicau yang bukan-bukan di twitter tentang kamu.

Biarkan aku menghilang dari peradaban nyata dan maya..

Maka Sayang, sejenak mengertilah...
Ini tak akan lama...
Hanyak sejenak..
Kau pun tau aku tak akan sanggup untuk berpisah lama denganmu.

Maka Sayang..
Sejenak mengertilah.
Aku pun ingin merasakan khawatirmu karenaku.
Mengecap rindumu akan aku.
Menilik gelisahmu karenaku.
Dan pada akhirnya...
Aku meyakini bahwa ada sesosok aku dalam hatimu.


Untuk dia, dan hanya dia yang akan merasa. Karena memang hanya ada dia.

0 comments:

Post a Comment