Wednesday 29 February 2012

Cinta Tanpa Galau

"Cinta datang dengan membawa dua pilihan: Kebahagiaan dan Kepedihan"

Apa sih cinta? Kayaknya terkenal banget ya? Jadi bahan pembicaraan hampir setiap hari, selalu jadi hot topic untuk diikuti, dan objek menarik untuk diamati.
Yap.
Itu Cinta.
Terasa akrab di telinga, terlihat sederhana, namun bisa menciptakan rasa nano-nano di jiwa.

Kebanyakan orang, ngerasa dirinya yang paling tau soal cinta. Yang di-omongin pasti nggak pernah jauh-jauh dari hal yang berbau merah jambu. Cinta itu manis kayak coklat; Cinta itu perih bagai luka disiram air garam; Cinta itu bagaikan bintang yang bersinar terang tapi nggak akan pernah bisa dibawa pulang. *galau*

Di saat cinta datang menyapa, nggak akan diragukan lagi dunia bakal berasa surga. Kalau kata iklan Good Day, rasanya itu kayak ngebelah atmosfir berlapis-lapis, meluncur bareng paus akrobatis, terus ngebut menuju rasi bintang paliiinng maniis.

Eits! Tapi jangan senang dulu. Yang namanya cinta, nggak mungkin datang tanpa membawa sahabat karibnya, si Galau! Galau karena cinta itu sudah tercipta dalam berbagai macam bentuk, warna, aroma, available in cassete and cd. Terkadang sebel juga ya sama si Cinta, kenapa kalau ada dia, pasti ada Galau juga? Padahal kan harusnya doi datang sama Rangga kan?

Apalagi galau  khusus yang dikonsumsi kaum hawa, akan diikuti dengan efek samping ke-bawel-an, cemburuan, dan pe-nuntut-an ini itu. (Bila efek samping ini terjadi pada sebagian kaum adam, tak perlu segera menghubungi dokter. Ini adalah sebuah kewajaran yang bisa diterima oleh akal sehat.) Ini yang semakin membuat cinta tak terasa semanis madu melainkan sangat menyiksa layaknya sakit gigi.

Tapi....
Apa jadinya cinta tanpa adanya galau? Akankah cinta akan terasa lebih indah tanpa hadirnya si galau?
Jangan terlalu yakin menjawab iya! *evil-laugh*


Yang namanya pacar yang suka galau, bawel, cemburuan, dan suka nuntut ini itu memang akan selalu dipandang negatif oleh pasangannya. Padahal, kalau ditengok ke ruang sebelah, eh! ke sisi sebelah maksudnya, bisa jadi itu semua terjadi karena faktor dari cinta yang tadi datang menyapa.

Coba diingat lagi kenapa si doi suka banget galau, sampai dijuluki Ratu/Raja Galau sama teman-temannya? Kalau lo pikir cuma karena sekedar hobi doang, itu salah besar, Man! Justru harusnya lo ketar-ketir kalau si doi udah jarang galau, bisa-bisa cintanya juga udah jarang-jarang sama lo. Kalau doi nggak cinta sama lo, ngapain doi capek-capek menguras hati ber-galau-ria? Dipikir galau itu enak? Kalau iya, sudah banyak orang yang obesitas sekarang.

Lo nggak tahan sama doi yang bawel banget sama lo? Tiap hari kirim sms buat ingatin makan, jangan lupa ibadah, jangan lupa mandi, jangan tidur malam-malam, jangan suka bolos kuliah, jangan kelayapan sampai pagi. Menurut lo itu apa? Berlebihan? Man, hati-hati kalau pacar lo udah nggak bawel lagi sama lo. Bisa jadi bawel-nya si doi udah dipindah-hak-milik-an ke orang lain. Gawat mana, pacar yang bawel atau pacar yang direbut orang?

Doi suka protes perkara waktu sama lo, dan suka nuntut hal-hal yang menurut lo berlebihan? Coba lo tengok lagi ke jadwal hidup lo sehari-hari. Doi ada di urutan nomor berapa, Man? Bagian hati lo ada berapa persen buat si doi? Adalah sebuah kewajaran kalau doi cemburu sama semua kegiatan lo (dan bisa jadi sama orang-orang yang berkaitan di dalamnya). Di saat doi udah nggak pernah protes soal kesibukan lo, lo nggak curiga doi juga lagi sibuk sama yang lain?

Sekarang mungkin lo bisa mikir dua kali sebelum lo bilang cinta akan lebih tenang tanpa adanya galau yang mengikuti. Galau itu bagaikan bubuk koya rasa jeruk nipis di mi kuah rasa soto, melengkapi dan penambah rasa nikmat. Pandanglah galau yang ada pada pasangan lo itu dengan sudut pandang sisi sebelah kanan. Nggak selamanya galau itu perih, Man! Nggak selamanya juga galau itu alay.

Galau adalah salah satu pembuktian kalau pasangan lo cinta sama lo.

Salam Kecup,
Creative Galauers :*

1 comment: