Tuesday 6 March 2012

Cinta Itu Ibarat Tato

"Tato memang selalu dipandang miring oleh kebanyakan orang. Tapi, kebanyakan orang tak mengetahui sekian alasan di balik terukirnya tato."

sumber : google

sumber : google































Suatu ketika, gue pernah ikut tantangan sebuah akun twitter yang nantangin followers-nya untuk ngebuat tweet gombal dan galau. Tweet-gue waktu itu seperti ini :

"Cinta itu seperti tato. Tetap meninggalkan bekas walaupun sudah dihapus."


Waktu abis nge-tweet itu, gue ngerasa biasa-biasa aja. Tapi setelah kelas poetry hari ini, akhirnya gue sadar kalau cinta itu memang benar-benar seperti tato.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Kalian tau gimana caranya tato itu dibuat? Tato dibuat dengan cara menusukan jarum ke kulit, terus luka dari tusukan-tusukan tadi dikasih warna dan kemudian jadilah tato. Bahkan ada satu cara - yang kata sebagian orang unik - dalam pembuatan tato.
sumber : chrocodiles.blogspot.com
Tau nggak gimana tato yang ini dibuat? No, tato ini nggak dibuat dengan jarum dan tinta kayak yang pertama dijelasin, tapi tato ini dibuat dengan cara membuang kulit bagian atas yang menggunakan pisau buat bedah.
Do you get my point? Proses pembuatan tato itu menyakitkan! Harus melukai diri, bercucuran darah, dan menahan perih. Orang-orang yang men-tato tubuh mereka itu mengerti dengan jelas konsekuen yang akan mereka dapat. Tapi kenapa mereka masih mau membuat tato? Karena setelah mereka melihat hasil tato yang akhirnya bisa memperindah tubuh mereka, mereka merasa puas.

Sama seperti cinta. Nggak ada perjalanan cinta yang mulus. Setiap orang pasti pernah merasakan terluka karena cinta, menangis karena cinta, terjatuh karena cinta, dan patah hati karena cinta. Tapi kenapa mereka masih tetap mau mengenal cinta dan menjalaninya? Karena dibalik semua perjuangan yang mengerikan karena cinta itu, mereka menemukan satu kepuasan. Mereka menemukan kebahagiaan dan cinta yang mengindahkan cerita hidup mereka.

sumber : google
Kayak yang udah gue bilang di tweet gue, nggak ada tato yang dihapus tanpa meninggalkan bekas. Dari artikel-artikel yang pernah gue baca sebelumnya, banyak cara untuk menghilangkan tato dari tubuh manusia. Mulai dari menggosokan sejenis amplas atau pasir sampai kulit luar terkelupas, mengiris kulit, menggunakan cairan dan krim yang katanya bisa melunturkan tato, sampai teknik laser. Tapi, dari sekian cara yang bisa dicoba untuk menghilangkan tato, tetap aja akan meninggalkan bekas yang nyata di kulit kita.

Sama halnya seperti cinta, kan? Banyak cara buat kita untuk melupakan cinta yang ada. Mulai dari nge-buang semua barang-barang dari si dia, buang fotonya dia, unfollow twitter, unfriend facebook, sampai delete contact pun dilakoni. Nyatanya? Cinta kita mungkin memang hilang. Tapi di saat kita datang ke tempat yang dulu sering kita datangi sama si dia, makan makanan favorit kita sama si dia, secara nggak sadar pasti kita akan langsung ingat sama si dia. Itu yang nggak bisa kita hilangkan: kenangan. 



sumber : google
Ngebuat tato itu bukan pilihan yang bisa sembarangan dipilih. Orang yang mau men-tato tubuhnya pasti sudah memikirkannya untuk sekian kali dan meyakinkan diri. Gambar tato yang dipilih juga biasanya bukan asal sembarang comot, karena mereka tau gambar itu akan hidup selama mereka juga hidup. Kebanyakan orang, punya cerita tersendiri di balik setiap gambar yang diukir di tubuh mereka.

Cinta pun begitu kan? Nggak mungkin kan kita sembarangan memilih cinta untuk menghiasi hidup kita kelak? Pasti kita sudah memikirkannya sekian hari, sudah berkali-kali meyakinkan diri kalau dia memang orang yang tepat untuk diajak mengukir cerita cinta sepanjang umur kita.

Well, yang perlu diingat cuma jangan sembarangan pilih cinta untuk menghiasi hidup kita. Jangan sampai kita membuat luka yang nggak mungkin hilang tandanya hanya karena orang yang salah. Nggak sedikit orang yang men-tato nama orang yang dia cinta di tubuhnya. Alasannya? Supaya cinta mereka abadi kayak si tato yang juga akan abadi. Nah, nggak lucu kan kalau kita sudah berjuang setengah mati, menahan sakit selama men-tato tapi ujung-ujungnya harus dibuang dan meninggalkan bekas luka yang nggak akan bisa hilang? Belum lagi bekas tato di hati, efeknya jauh lebih luar biasa daripada yang ada di tubuh. Jadi, pikir-pikir dulu ya kalau mau "men-tato cinta". Berdoa dulu, minta petunjuk Tuhan dulu, dan yakinkan diri dulu :)

Have a nice "tattoo"


Salam kecup,
Creative Galauers :*

2 comments: