Thursday 12 December 2013

Semoga Kamu Tahu

"Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)"

Seperti biasa cinta memang tidak pernah permisi ketika akan datang menyapa. Datang sesuka hatinya. Tidak peduli kepada siapa, di mana, dan kapan waktunya.

Kali ini sepertinya cinta kembali hadir menyapaku. Masih dalam ambang keraguan, tapi aku sepenuhnya sadar bahwa aku kini sedang mengikuti tarikan tangannya, yang membawaku ke depan pintu hatimu, dan dia kemudian memantrai tanganku untuk mengetuknya. 

Rasa ini memang masih samar, tapi perkembangannya dari hari ke hari terasa begitu nyata. Mendapat pesan singkat darimu, mampu menyuntikkan semangat yang begitu besar di otak untuk mengembangkan senyuman lebar di wajah dan meningkatkan level good mood-ku.

Otakku begitu candu untuk memikirkanmu. Hatiku selalu memaksa untuk mengetahui kabarmu.
Bila ini bukan rasa merah jambu itu, lalu harus ku sebut apa rasa yang kini tengah meledak-ledak di dalam hati ni?

Di tengah-tengah rasa warna-warni yang kini memenuhi relung hati, ada satu hal yang membuatku benci kepadamu; jarak. Aku tidak bisa membaca menembus jarak untuk mengetahui isi hatimu. Membuatku bertanya-tanya, menebak-nebak, dan membuat asumsi sendiri.

Jarak yang terbentang cukup luas memisahkan kita, membuatku tak mampu berbuat banyak. 

Apalagi yang mampu aku lakukan selain berdiri di depan pintu hatimu, mencoba mengetuknya dan berdoa? Meminta restu dari pemilik restu terkuat di seluruh galaksi ini. Berharap Dia mengizinkan kamu agar berkenan menyahut atas ketukanku dan membuka pintu hatimu untuk aku masuki. Sehingga aku bisa menanamkan segenggam cinta yang aku bawa di sana, merawatnya hingga ia tumbuh besar dan berbuah manis untuk kita petik bersama.

Dalam setiap doa terselip sebuah pengharapan, agar Sang Maha Pengasih berkenan untuk menghadirkan cinta di antara kita berdua. Semoga Dia menyelipkan rasa yang sama di dalam hatimu, agar kamu juga merasakan apa yang kini tengah meledak-ledak di dalam hatiku. Agar tidak hanya aku yang merasakan getaran-getarannya yang begitu indah.

Aku berharap kamu akan menjadi pria yang terpilih pada akhirnya. Pria yang akan menjadi imam sholatku, pemimpin rumah tanggaku, ayah dari anak-anakku, serta pria yang akan memiliki aku seutuhnya. Seseorang yang akan aku dedikasikan cintaku, hatiku, dan sisa hidupku untuknya.

Seseorang yang akan membuatku rela berkorban apapun, berbagi canda, tawa, kebahagiaan, serta kepedihan hidup bersama.

Berharap kamu menjadi sosok pria yang akan aku terima apa adanya. Tak mengapa bagiku bila kamu tidak sempurna, tidak seperti harapan-harapan perempuan kebanyakan. Tidak apa, karena kita akan saling menyempurnakan satu sama lain ketika kita sudah bersatu nantinya.

Tidak dipungkiri, hampir semua perempuan menginginkan pria yang baik padanya, yang baik pada Tuhannya. Tak mengapa bagiku, bila kamu belum sebaik itu kepada Tuhanmu. Tidak apa, kita akan perbaiki pribadi kita bersama-sama.

Aku mohonkan agar Tuhan mengizinkan aku untuk memenangkan hatimu, mengizinkan aku untuk mendapatkan kesempatan terhormat itu; untuk berada di sampingmu, mendampingimu, dan mengiringimu dalam memperbaiki diri, pribadi hati, serta imanmu. Kita akan melakukannya berdua, bersama-sama. Belajar bersama, dan melangkah menuju surga bersama.

Semoga Tuhan merestui rasa ini, niat ini. Sungguh, tidak hal yang paling aku inginkan saat ini kecuali mendapat restu Tuhan untuk bisa bersamamu. Karena tiada restu yang paling mujarab di seluruh semesta alam ini selain restu dari Tuhan.

Ketika aku sudah mengantongi restu dari Tuhan, maka akan ada jalan yang Dia buka bagi kita untuk bisa bersama. Dia akan menyatukan kita. Dia juga akan mentakdirkan kita menjadi sepasang manusia yang berjodoh.

Kini, semoga kamu mampu mendengar bisikan-bisikan yang sedang Tuhan coba untuk menyampaikan segala pesan hatiku ini untuk kamu. Dengarkan Dia. Dia sedang meyakinkan kamu bahwa aku yang terbaik.

Aaamiin.


Untuk kamu yang selalu bertanya, "Aku didoain apa aja, Dek?"
Inilah jawabannya.


Kota Cinta, di bawah hujan yang jatuh di tengah malam.
Kita berasal dari satu kota yang sama, tapi tetap ditakdirkan
Tuhan untuk bertemu dan berkenalan di kota ini,
Yogyakarta.

0 comments:

Post a Comment