Friday 18 May 2012

Teka-Teki Tuhan

"Tuhan punya berbagai cara untuk mempersatukan, termasuk dengan memisahkan."


Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan. Menghadirkan cinta di antara keduanya dan menyatukan mereka dalam satu takdir yang sama. Menetapkan seseorang sebagai jodoh dari seorang manusia. Menumbuhkan satu perasaan saling terikat, membutuhkan, dan melengkapi.

Saya selayaknya manusia, teramat sering menanyakan kepada Tuhan siapa jodoh saya kelak. Mencoba menebak-nebak bagaimana nanti saya bertemu dengannya, meraba-raba bagaimana parasnya dan membayangkan kehidupan saya bersamanya di masa depan dalam lingkaran cinta yang tak memiliki simpul.

Sekian banyak kaum adam datang dan menorehkan tinta dalam lembaran buku hidup saya. Sekian kali saya mengharap salah satu dari mereka adalah laki-laki yang memang dihadirkan Tuhan untuk hidup bersama saya. Namun ternyata sampai saat ini pun laki-laki masa depan saya masih berbentuk asap abu-abu pekat.

Laki-laki terakhir yang mengisi hidup saya adalah dia yang sudah memenuhi sekian banyak halaman buku hidup saya dengan cerita, memori, dan harapan. Namun ternyata Tuhan masih belum mau membongkar rahasia-Nya terlalu cepat. Dia yang sudah begitu saya percaya adalah jodoh saya pun akhirnya dipisahkan dari saya.

Entah apa yang direncanakan Tuhan dibalik semua ini. Apakah kami dipisahkan saat ini untuk kembali dipersatukan di masa yang lain, ataukah kami dipisahkan agar kami bertemu dengan jodoh kami masing-masing.

Hidup manusia memang selalu dipenuhi dengan teka-teki Tuhan. Manusia itu sendiri tak akan bisa mendobrak pintu tanpa kunci sebelum waktu yang ditentukan. Tuhan Maha Mengetahui kapan masa terbaik bagi manusia untuk bisa mendapatkan kunci dan membuka pintu-pintu tersebut.

Lalu apa yang akan saya lakukan sekarang?

Apa yang saya bisa lakukan sekarang hanyalah belajar dari apa yang sudah-sudah. Ada banyak cara belajar di dunia ini. Bukan hanya dengan pergi ke sebuah lembaga dengan tenaga pengajar dan fasilitas, bahkan pengalaman hidup pun bisa menjadi bahan pembelajaran yang baik.

Melihat satu sisi baik dari semua yang sudah terjadi saat ini -- kebebasan. Usia pun masih muda, dan jika Tuhan mengijinkan, hidup saya pun masih akan berlangsung sangat lama. Maka, saya akan menenggak kebebasan yang ada sekarang hingga puas, mabuk, bahkan hingga muntah.

Tak perlu rasanya untuk terburu-buru mencari pasangan hidup untuk saat ini. Tuhan pasti akan menghadirkan dia di waktu yang menurut-Nya tepat, bahkan mungkin di saat yang tidak pernah saya duga sebelumnya.

Saya akan hidup dengan tenang, mempersiapkan diri, dan menikmati bahagianya kebebasan yang ada.

0 comments:

Post a Comment