Tuesday 9 April 2013

#K

He was on his knees, brought roses, held my hand and asked me to be his. 

Ketika Tuhan menutup satu jalan bagi dua orang untuk bisa bersama, maka kemudian Dia akan membuka jalan lainnya, untuk manusia lainnya. Seorang kerabat pernah berkata,
"Ketika kamu begitu mencintai seseorang namun hubungan kalian menemukan jalan buntu, maka lepaskanlah. Tuhan akan memberi yang lebih baik."

If you know, I didn't not believe such that thing.
There is no such a possible thing like that.
However, it was.

Buatku, mencintai seseorang memang perlu perjuangan. Maka, ketika sebuah hubungan sedang berada dalam sebuah ancaman besar, kedua belah pihak yang terlibat sudah seharusnya berjuang untuk mempertahankan. Bahkan ketika hanya tertinggal satu pihak yang memiliki rasa, hubungan itu tetap memiliki hak untuk diperjuangkan.

Melepaskan orang yang dicinta itu bukan perkara mudah.
Memori.
Bukan seperti tumpukan debu yang bisa hilang oleh sekali derai hujan.

Sekuat apapun kepercayaan bahwa Tuhan akan memberikan yang lebih baik setelah melepaskan sesuatu yang sangat dicinta, pasti ada sedikit ragu yang terselip di sana, di dalam hati.

Tapi kemudian, Tuhan membuktikan bahwa nggak ada di dunia ini yang nggak mungkin terjadi. Tuhan selalu memiliki rencana yang baik bagi semua makhlukNya. Aku, mampu melepaskan dia yang aku pikir aku tidak akan pernah bisa aku lepaskan sebelumnya, dengan jalan yang bahagia.

Cinta, datang memang selalu tanpa permisi. Tidak peduli kapan waktunya, siapa sasarannya, bahkan bagaimana kondisinya.

Hingga detik ini, otakku masih tetap mengulang satu pertanyaan yang sama: bagaimana bisa dia merubah keadaan dengan begitu cepat dan mudah? Keadaan yang dulunya diyakini hati tidak akan pernah aku tinggalkan.

Aku pikir, hidupku sudah stuck dan tidak akan berubah-ubah lagi. Menjalani hidup dengan orang yang sama, cerita yang sama. Tapi, ah ternyata Tuhan punya sedikit kejutan. Ketika aku berdoa untuk mendapatkan kebahagiaan, tidak pernah terpikirkan harus dengan cara berpindah ke lain hati.

Berawal dari candaan, tidak menyangka akan berlanjut menjadi hal yang seserius ini. Bukan jalan yang mulus memang pada awalnya, karena sebagian pihak memang harus ditinggalkan dan terluka. Bagaimanapun, cinta datang memang tanpa pernah permisi, bukan?

Cinta memang terkadang terlihat tidak adil, ketika dia lebih berpihak kepada seseorang yang bisa membuat nyaman. Seseorang yang mampu membuat nyaman terkadang bisa lebih memenangkan hati ketimbang seseorang yang berparas bagus, atau berharta banyak. Seseorang yang membuat nyaman pun, bisa menghancurkan hubungan orang lain yang telah terjalin sekian tahun lamanya.

Cinta tidak memandang paras seseorang, harta yang dia punya, dan bahkan berapa lama hubungan yang pernah ada sebelumnya. Ketika dia memilih untuk pergi, maka dia akan pergi.

Ditendang keluar dari kehidupan dia yang aku yakini menjadi takdirku, bukan sebuah kenangan manis, namun sangat susah untuk dilupakan. Sebuah lubang besar menganga di tengah-tengah hati. However, thanks God. You wake me up that he was a wrong person for me, and send me the right one (I wish). 

Dia, teman dari beberapa tahun silam. Orang yang pernah dicemburui oleh sang mantan, orang yang tidak pernah terpikirkan akan menjadi bagian dari hidupku. Dia, aku rencanakan hanya akan menjadi teman, sampai kapan pun akan menjadi teman. Namun ternyata, Tuhan berkeinginan lain.

Apa yang sudah terjadi sekarang memang bukan hal yang mudah untuk dipercayai. Kami berdua pun masih sulit percaya kalau kami sekarang menjalin hubungan yang bukan lagi teman. Bukan hal yang mengherankan kalau teman-teman yang lain tidak percaya akan kami. Tapi Tuhan selalu punya rencana yang tidak diketahui makhluk-Nya, karena itu kami ada.

Dia mungkin masa depanku, dia mungkin takdirku, aku mungkin tulang rusuknya yang hilang, kami mungkin saja ditakdirkan untuk bersama hingga nanti masanya. Ah, tapi aku kapok mengharapkan yang muluk-muluk kepada masa depan, tapi juga tidak ingin berprasangka buruk. Biarkan dia tetap menjadi rahasia Tuhan yang perlahan-lahan akan terkuak seiring berjalannya waktuku dengannya.




Untuk Kia
Terima kasih untuk semua kebahagiaan yang ada.
Terima kasih untuk sudah hadir, mengerti, menyayangi, dan mencintai.
Aku yakin.
Aku bahagia.
Aku lebih hidup.
Terima kasih.

0 comments:

Post a Comment